Senin, 29 Februari 2016

Mawar Yang Malang

Bak sekuntum mawar dikau berkembang
Harum menyebar.. Memikat kumbang
Tubuhmu segar.. Hatimu jalang
Yang tak benar.. Sering kau terjang
Gemar melanggar apa yang terlarang
Kapan kau sadar wahai wanita malang?

Jangan Jumawa

Tak ada yang pantas dikau banggakan..
Tak ada yang layak dikau sombongkan..
Tubuh yang kekar, Wajah yang tampan, Angkuh wibawa..
Simpanan harta yang tak terhingga..
Semua hanya dunia belaka..
Tidak setara sayap serangga..

Bahagia


Bahagia.. Sungguh cantik dikau
Sungguh jelita dikau
Gemerlap bak mahkota bertaburkan permata
Seakan intan di dada mutiara

Bangkitkan Jiwamu Fata !

Bangunan kokoh itu telah runtuh, Fata
Dalam sebuah gempa mengguncang alam semesta
Gempa berdarah penuh derita
Bendera perkasa itu telah tecabik dan ternista
Para punggawa telah gugur tersungkur
Puing-puing berserakan di mana-mana
Umatmu terkapar berlumur darah bermandi air mata

Pesan untuk Putri Tercinta

Ku sayang kau sejak kau sesosok bayi..
Kujaga dikau sepenuh hati..
Mataku tak terpejamkan jika kau tersakiti..
Tangisan manjamu seakan senandung burung kenari..
tawa mungil bibirmu di hatiku bagai nyanyian bidadari ..
Stiap gerakmu,..di mataku adalah tari..

Sampai Kapan


Sampai kapan kita menantang
Sampai kapan kita membangkang
Aurat kelihatan di sepanjang jalan
Wanita dandan untuk dijajan
Hukum Alloh tak dihiraukan

Senin, 22 Februari 2016

Yayasan Pemberi Bantuan Pembangunan Masjid



Keutamaan Membangun Masjid

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)