Kau.....Jaka..!!!

Bak gejolak ombak…
Menerjang pantai…
Bagai gemuruh lahar mendidih…
Di dada gunung Merapi..

Sedahsyat Petir…
Memuntahkan api membakar rimba…
Demikianlah Gemuruh darah pemuda juang….
Memandang tragedi menimpa umat tercinta…

Terkapar di lembah kegelapan….
Tergiring makar siang dan malam….
Menuju jurang sengsara kini dan nanti…

Diampun menjerit…
Menyeru jiwa yang tertidur lena…
Bangun! Selamatkan ummatmu…

Tapi kau.. kau tetap terlena jaka…
Tak perduli dengan apa yang sedang terjadi…
Mengejar mimpi……. Mengisi pundi…

Tidakkah kau dengar rintihan mereka…..
Tidakkah kau dengar jeritan mereka…
Ooh….. dengar jaka… Dengar derap itu…

Derap juang yang kian mengeras…
Seakan derap kuda di medan Perang….
Menyongsong maut dengan dada telanjang…

Ringkikannya…
Seakan senandung rindu penganting baru…
Merah darah……
Selendang mempelai hurin ‘ien..
Di Surga ilahi nan abadi…..

Tapi kau….. kau Jaka tetap terlena….
Kau harus bangun…!!!
Ya kau…
Bukan Dia…
Jangan menoleh, jangan menoleh…
Kau yang Kumaksud…!

Jika tidak..
Kau…. Ummat-Mu.. Dan anak cucumu…
Akan dilumat makar siang dan malam………..

Atau…

Kau akan duduk saja?…
Lalu merunduk…………..
Atau bahkan Menyoraki tragedy merah nan kelam…
Atas umat tercinta, yang tenggelam…

Di kegelapan malam, zaman tak bertepi…??
Inikah pilihan-Mu??…
Oh..tak kusangka, sungguh tak kusangka!!…

Sumber : www.hasmi.org